"Kulihat ibu pertiwi, sedang bersusah hati, air matanya berlinang, mas intanmu terkenang// hutan, gunung sawah,lautan, simpanan kekayaan, kini ibu sedang susah, dan merintih dan Berdoa//"
Syair lagu nasional itu, sungguh sangat mengharukan, Ibu pertiwi yang menyediakan segudang warisan untuk dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemakmuran anaknya, ternyata kini sedang menangis dan merintih dalam kesusahan hati. Pendiri bangsa kita telah membuat sebuah wadah untuk mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh ibu pertiwi, kini hampir punah ditelan jaman.
Bagaimana Jika Bung Hatta Melihat saat ini...
Mungkinkah beliau bahagia !
Atau mungkin Beliau menangis seperti ibu pertiwi !
Sebuah pondasi beliau bangun untuk menjadikan generasi penerus dapat menikmati kekayaan alam, kenapa? Pondasi yang beliau bangun kini hampir luluh lantah dimakan himpitan jaman....
Kampung koperasi kini hanya mimpi, penghuninya kini sedang berlari mengejar yang tak pasti, penduduknya kini saling mencaci... mungkinkah kita akan memiliki kampung koperasi yang di cita-citakan oleh para pendiri negeri ini.
Bung Hatta, Doakan anak cucumu untuk meneruskan perjuanganmu...
Kamis, Juni 25, 2009
Bung Hatta Pun Pasti Menangis
Oleh Abah di 12.14.00 0 komentar
Rabu, Juni 24, 2009
Like and Dislike
Pembaca yang saya hormati,
Pada suatu hari kita sering dihadapkan pada persoalan yang sangat pelik. terkadang kita harus memilih sebuah jalan yang kita sendiri sulit untuk menentukan karena kita takut terhadap akibat yang akan terjadi.
Persoalan yang menyelimuti terkadang membawa kita pada suasana yang sulit untuk dipahami sehingga kita sering terjebak pada persoalan subjektifitas dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini kita harus memilih atas dasar like and dislike, sehingga hasil yang diperolehnya tidak mencapai kemaksimuman. subjektifitas menjadi soko guru, kenapa kita tidak mengabil keputusan atas dasar objektifitas yang hasilnya insya allah akan membawa kebaikan.
Pada suatu masa orang akan menyesal, sangat menyesal. kenapa....! ya karena salah dalam pengambilan keputusan saat ini. Ketika kita mengambil keputusan atas dasar ketakutan, ya pasti hasilnya juga menakutkan.
Syahdan... "Jika engkau bersedih, berkacalah dalam-dalam kelubuk datimu, disana akan engkau dapatkan bahwa yang membuat deritalah yang akan memberimu bahagia".
Oleh Abah di 17.51.00 0 komentar